GRII Pusat (Keb. Doa), 8 Sept 2018 | Vik. Christiady Cohen
Ketika kita berbicara tentang gereja yang sejati, pasti ada banyak poin. Salah satunya dari [ Luk 6:17-19 ], ada aspek yang seharusnya dimiliki gereja.
17) Disitu berkumpul sejumlah besar muridnya dan orang” dari berbagai daerah lain yang jauh, termasuk dari daerah yang disebut bangsa kafir. Tapi bukankah orang” ini bisa mencari ke yerusalem yang lebih dekat kalau hanya mencari pengajaran agama? Kenapa? Karena mereka melihat pengajaran yang sejati hanya dalam Yesus.
Gereja yang terus membuat orang haus dan rindu untuk datang, adalah gereja dengan pengajaran yang sejati. Dan pengajaran yang sejati inilah yang terpenting untuk keberlanjutan, kemajuan, pertumbuhan gereja Tuhan.
Ada harapan ketika sebuah pengajaran sejati itu dipegang oleh gereja, maka massa akan terus bertambah, dan jemaat semakin rindu untuk datang.
Tapi ketika manusia semakin rusak, hatinya bengkok dan tidak ditujukan pada Tuhan. Kenyamanan diri menjadi terpenting, sebaik apapun upaya pengajaran sejati ini dipegang, tidak tentu akan berhasil.
2 Tim 4:3 : “For the time will come when people will not put up with sound doctrine. Instead, to suit their own desires, they will gather around them a great number of teachers to say what their itching ears want to hear.”
Inilah yang menyebabkan gereja mulai mencari strategi untuk menarik orang” di pasar. Demi jemaat bertambah, gereja mulai berkompromi.
Awalnya hanya sebagai pelengkap, musik yang disukai agar orang” datang, lalu Firman yang benar itu akan bisa tersampaikan. Tapi sesungguhnya dengan tujuan utama untuk ke gereja yang Sudah melenceng, maka kebenaran itu pun tidak akan dicari dan dihidupi.
Umat Tuhan yang jeli akan bisa melihat apa yang menjadi visi utama gereja itu.
Lalu setelah gereja mulai mengadopsi aspek” dunia ini, gereja mulai mencari khotbah” yang nyaman untuk orang saja.
Apakah kita memberi ibadah kita untuk Tuhan atau manusia?
Dan akhirnya, dengan identitas yang salah, jemaat” pun akan tidak akan bertahan di gereja tsb dan gereja tsb pun tidak akan bertumbuh. kenapa? Karena jemaat pun mencari gereja yang mana dengan musik yang lebih bagus, dengan persekutuan yang lebih seru, dll.
Ibadah yang sesungguhnya seharusnya mempunyai warna yang berbeda dengan nuansa” dunia yang berdosa. Dan Tuhan tidak mungkin meninggalkan gereja dengan ajaran yang sejati.
18) Orang” rindu bukan Hanya pengajaran, tapi untuk mendapatkan pelayanan Yesus yang lain (kesembuhan, pengusiran setan, ) Apakah ini salah? Tidak, karena Yesus bukan berkarya dengan pengajaran, tapi juga berkarya menyentuh hidup masing” orang.
Gereja tidak bisa hanya memberi pengajaran yang benar, tapi juga menggembalakan hidup masing” jemaatnya.
Setiap Orang” berkumpul dan mendengarkan ajaran Yesus, Ia berkata ‘harus kamu berilah mereka makan’. Karena ia menunjukkan bagaimana Yesus memberi perhatian dan empati akan pengikut” nya. Penekanan Yesus bukan bahwa Ia bisa mengurus jasmani dari orang” itu, melainkan bahwa Ia sesungguhnya adalah roti hidup itu.
Penggembalaan bukan seharusnya membuat jemaat menjadi manja, melainkan membuat menjadi dewasa.
Paulus mengatakan ada 5 Jabatan dalam gereja: Nabi, Rasul, Penginjil, Guru, penggembala. (Nabi dan Rasul mungkin sudah tidak ada). Pengajaran, Penginjilan, Penggembalaan. Inilah aspek” yang harus dibenahi di dalam gereja
Comments