GII Puri, 29 Juli 2018 | Pdt. Hengky Suciady
Manusia berusaha mengukur berdasarkan kuantitas dan kualitas yang dimiliki, dan bertanya:
“Apa yang bisa dilakukan dengan segala keterbatasan kita?”
Dengan ruang waktu kemampuan yang terbatas, kita sangat tergoda untuk membatasi diri dan mudah putus asa.
Seharusnya kita tidak memnghambat usaha kita karena keterbatasan kita. Justru keterbatasan itu adalah sebuah anugerah dari Tuhan agar kita bisa mengidentifikasi hal” baru melampaui keterbatasan kita.
Arus dari mayoritas tidak boleh menghambat kita dari melakukan pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dan Kasihilah sesamamu manusia”
(Lukas 10:29) Dan siapakah sesamaku manusia?
Kita seringkali berusaha mengasihi dengan sebuah batas. kenapa?
Karena tantangan resiko kerugian
Alex dan Brett Harris: Melakukan hal” sulit di luar zona nyaman muncul pada urutan pertama dalam kehidupan
Pada perumpamaan orang samaria yang baik hati, seorang imam dan orang lewi tidak menolongnya. kenapa? Karena resiko tidak aman dan ketakutan.
Perhitungan” dengan fungsi menilai menusia membangun sebuah aksi preventif dari tindakan mengasihi tanpa batas.
Orang” yang mengasihi sesama dengan kerendahan hati, karena Tuhan Sudah mengasihi saya yang berdosa dan hina, merekalah yang berkenan pada Tuhan.
Ketika kita sadar betapa rendahnya kita tapi Tuhan tetap berbelas kasih pada kita, kita tidak akan ragu untuk melampiaskan kasih Tuhan dlm hidup kita kepada orang lain.
“Ketika pengorbanan kasih itu terasa berat, kita mengingat bahwa anugerah Allah cukup bagi kita” - John Piper
Karena tantangan latar belakang/ masa lalu
Saat kita merasa dunia ini meremehkan kita, dan kita merasa bahwa mereka tidak layak mendapat belas kasih kita, Kita salah.
Karena artinya kita tidak menyadari bahwa Tuhan Sudah sangat sabar pada kita.
Dengan berbagai ke tidak layakkan kita untuk mendapat belas kasihan Tuhan sedikitpun, Tuhan tetap mengasihi kita.
“Satu-satunya cara bagi kita agar mengasihi, adalah dengan mengenal lebih banyak kasih Tuhan, dengan menemukannya di dalam injil.” - Phil Ryklen
Karena tantangan pengorbanan yang tidak biasa
mampu untuk mengasihi Allah dan sesama, walaupun bagi Dunia ini merupakan sesuatu yang aneh.
Memberi dalam kelebihan tidak sulit.
Tapi mengasihi yang membuat kita tidak bisa menikmati suatu hal duniawi, butuh pertolongan Tuhan.
Butuh kesadaran bahwa kenikmatan yang sesungguhnya ialah pengorbanan yang memuliakan nama Tuhan.
コメント