top of page
Writer's pictureCS Setiawan

Hukum - 7 “Jangan Berzinah”

Updated: Jan 15, 2019

GRII Bandung (PA), 25 Juli 2018 | Pdt. Jimmy Pardede


Mat 5:27, 19:1-12

Menjalankan Firman Tuhan dan menikmati Tuhan adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan.

Tuhan ingin kita menikmati Dia dalam segala perintah maupun dalam segala berkat.

Dusta dari Setan membuat kita salah memahami kenikmatan.

Dosa adalah kenikmatan yang salah, kekudusan adalah kenikmatan yang sejati.

Orang yang begitu menikmati Tuhan dapat menikmati keadaan apapun di dalam hidup di dunia. Termasuk dukacita dan sakit.


Pernikahan adalah salah satu keadaan yg kita nikmati. Apakah kenikmatan ini dapat diselewengkan?


Mat 5:27: berbahagialah kamu dalam keadaan apapun apabila kamu milik Tuhan.

'keadaan bahagia' ini berbeda dengan berkah. Tapi keadaan manusia dimana menyadari bahwa seluruh hidupnya sepenuhnya berada di dalam anugerah Tuhan.


“Kamu akan mendapat kesenangan hidup apabila kamu berada di dalam Tuhan”

Tapi bagi orang” berdosa, mereka merasa asing dengan kesenangan dlm Tuhan ini.

Untuk dapat merasakan kesenangan inilah yang dinamakan bahagia dalam keadaan apapun. Karena Tuhan selalu hadir dlm hidup kita.

Mat 19: 8

Semua hukum dalam catatan Musa berlaku, tapi harus diselidiki berdasarkan keadaan dalam sejarah tsb.

Kenapa kitab ini ditulis, apa gunanya kitab ini pada jemaat mula”?


Yesus berkata “Aku datang bukan untuk meniadakan hukum taurat melainkan untuk menggenapinya.”

Menggenapi bukan untuk menjalankan saja tetapi untuk menafsirkannya secara sempurna.

kenapa? Karena pada jaman itu begitu banyak tafsiran” yang bersaing. Tapi biasanya tafsiran yang dianggap lebih bagus justru menyesatkan. (ada juga pada jaman sekarang.


Tafsiran Yesus bukan yang paling bagus, paling indah, melainkan yang paling akurat.


“Jangan berzinah” apa tafsiran yg akurat?

Perzinahan = relasi yang menyatukan, bisa dari keseluruhan tubuhnya. Hati, sosial, ekonomi, jasmani, janji.

Perzinahan yang terjadi di pikiran sama buruknya dengan perzinahan aktual.

Tuhan tidak mau kita memenuhi diri dengan hawa nafsu.

Dimana hatimu berada, disitulah seluruh jiwamu ada.


Kristus membukakan arti dari hukum” taurat, bahwa unsur ‘hati’ inilah yang terlibat dalam menjalankan seluruh hukum taurat.

10 hukum bukan Hanya larangan, melainkan penekanan untuk bertindak. Bukan hanya mencegah untuk bertindak.

10 hukum Hanya dapat ditaati saat kita memahami seluruh latar dari dibuatnya hukum itu, dan bertindak hal” yang Tuhan perkenankan saat memunculkan hukum tsb.


Hukum “jangan berzinah" berdasar permasalahan bahwa perempuan adalah objek yang akan dinikmati laki.


Sex bukan kebutuhan, tapi sebuah covenantal relationship.

Apakah perempuan merasa lebih confident dalam masyarakat bila berhasil menjadi objek kenikmatan seksual?

Apa tujuanmu memakai penampilan yang cantik?

Jaman ini mengatakan ‘perempuan akan berharga jika dia mempunyai daya tarik seksual’

Karena itulah sejarah taurat Musa, menulis Bahwa perempuan yang diceraikan harus diberi surat cerai.

Kenapa diceraikan?

Ini adalah cara untuk melindungi perempuan.

Surat cerai = surat bahwa aku berdosa dan membuang istriku. Orang yang membuang akan dianggap tetap berzinah. Dan korban dari diceraikan akan di back up bahwa bukan dia yang bersalah.


Karena itu ini bukan berarti Tuhan mengijinkan perceraian, tetapi Tuhan melindungi korban ‘diceraikan’.


Mat 19:3

“Apa yang disatukan Tuhan tidak boleh dipisahkan manusia.”

‘dipisahkan’ ini bukan Hanya perceraian. Tapi juga perzinahan. Mental farisi itu Hanya melihat ‘pisah’ saja.

Tapi sesungguhnya ketika berzinah itu Sudah melanggar hukum ini. Sudah membubarkan pernikahan.

Karena itulah dalam hukum surat cerai, perpisahan dilakukan bukan melanggar hukum, tapi adalah sebuah perlindungan korban.


Jangan memikirkan orang lain, jangan memenuhi diri dengan hawa nafsu. Karena dimana hati berada, jiwa akan terseret mengikutinya.

Jangan main” dengan hati, tubuhmu akan terseret

Mat 19:10

" Jadi boleh ga nikah??"

Pada jaman itu ga nikah adalah aneh.

Tetapi jawab Yesus, boleh kok. Tapi hanya karena situasi khusus.

cth. Orang yang homoseksual, lebih baik tidak menikah daripada melanggar Firman.


Kita harus ingat bahwa:

kita menikah bukan karena ingin senang dan ingin memuaskan seksual, tapi karena relasi perjanjian yang dikehendaki Tuhan.

Mat 5:28

“Setiap orang yang memandang perempuan dan menginginkannya, sudah berzinah dalam hatinya.”

Ketika kita berpikir bahwa kita “mungkin” untuk berelasi dgn seseorang selain pasangan kita, kita sudah berzinah.


(5:29) “bila mata kananmu dan tangan kanan mu berzinah cungkillah dan buanglah karena lebih baik satu anggota tubuhmu binasa drpd seluruh tubuhmu binasa”

Pada jaman itu, mata kanan dan tangan kanan ini adalah sumber mendapat kenyamanan.


Yesus berkata “lebih baik satu anggota tubuhmu binasa”, artinya lebih baik tidak merasakan kenikmatan itu.

Apabila kita merasa damai dan nyaman dengan berhubungan dgn org lain selain pasangan kita, karena pasangan kita tidak baik, Tuhan Yesus bilang buanglah rasa damai dan nyaman itu.

Seluruh anggota tubuhmu binasa adalah perasaan menyesal dan jauh dari Tuhan, akibat dari kenyamanan tsb. “kenikmatan” yang salah dipahami karena dosa.


(5:35) “But I tell you that anyone who divorces his wife, except for sexual immorality, makes her the victim of adultery, and anyone who marries a divorced woman commits adultery.”

Artinya bukan Wanita yg diceraikan tidak layak dinikahi kembali, tapi pernikahan baru itu akan berada dalam perzinahan akibat dari suami pertama yang menceraikan tsb.

Yang ditekankan adalah betapa beratnya dosa zinah yang akan merusak hubungan Wanita yg diceraikan itu.


Orang yang dibentuk Tuhan dalam kesulitan dan tetap Teguh di dalam pembentukan itu sangat limpah diberkati Tuhan.
161 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page