GRII Bandung (Keb Doa), 5 September 2018 | Vik. Alicia W. Khunius
Kehidupan Miriam dibagi 4 bagian:
1.) Ketika masih gadis, Miriam melihat adiknya, musa dialirkan ke sungai nil dan ditemukan oleh putri Firaun. Lalu Miriam tidak sungkan untuk menghampirinya dan menawarkan memanggil ibunya untuk menyusui dia. Sehingga Musa bisa hidup dididik dalam tradisi orang Yahudi yang mengenal Yahwe.
Tuhan memakai Miriam untuk fulfill kehendak Tuhan. Tapi apakah dari awal Miriam tau adiknya akan menjadi pemimpin Israel keluar dari mesir? Mungkin tidak. Dia Hanya melakukan perintah Tuhan, untuk menjaga dan mengasihi saudaranya.
Ia hanya menaati perintah yang kecil ini, tapi akhirnya karena itu ia bisa berbagian dalam rencana Tuhan.
Miriam melakukan perintah Tuhan yang ada di hadapan dia. Daily following God, walaupun tidak mengetahui rencana besarNya.
Tuhan memimpin kita dengan Firmannya, saat teduh, berdoa, dll. Itulah yang akan membimbing kita untuk align dengan kehendak Tuhan. Jangan dulu tanya yang besar”, tapi:
In our daily life, have we followed what God wants?
2.) Ketika Miriam sedang dalam perjalanan ke Kanaan bersama bangsa Israel, Miriam memimpin pujian untuk Tuhan. Begitu Miriam mengangkat Rebananya, seluruh bangsa israel Ikut bernyanyi bersorak sorai.
Seseorang bisa mengeluarkan nyanyian” pujian ketika ia mengalami Tuhan. Seberapa banyak kita mengalami Tuhan di hidup kita dicerminkan berapa banyak puji pujian yang kita naikkan pada Tuhan. Lebih banyak yang keluar dari mulut kita pujian pada Tuhan, atau keluhan?
Daily experiencing God, kita pun bisa merasakan dan mensyukuri segala Berkat Tuhan di hidup kita. Dan pribadi yang kita kenal yang kita experience daily itu adalah apa yang kita nyatakan melalui pujian kita. Kita akan Daily Praising God.
3.) Miriam memprotes kepemimpinan Musa, mengatakan “mengapa harus menaati Musa, bukankah Kita juga Tuhan pilih untuk memimpin?
Tuhan marah dan menghukum Miriam. Tapi Tuhan menghukum juga menanti perubahan Miriam, sehingga seluruh bangsa Israel juga menunggu Miriam.
Daily Repenting before God. Tuhan menanti kita untuk bertobat.
Bukan sekali seumur hidup, tapi setiap hari demi hari, sebagai orang Kristen, kita jatuh dan seharusnya terus bangkit dan bertobat.
Ananias dan Safira langsung mati begitu melakukan penipuan persembahan. Tapi mengapa kita tidak? Padahal kita juga melakukan hal yang sama? Apakah karena perbuatan baik kita? Apakah karena dunia sudah berubah? Bukan
Hanya karena semata” anugerah Tuhan masih jatuh ke hidup kita. Kita tidak pernah Tahu kapan anugerah ini berhenti. Daily repent, selagi kesempatan dari Tuhan ini masih tersedia.
4.) Akhirnya tidak ada kasus” lagi, lalu Miriam mati. Umat Israel berkabung selama 30 hari, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya. Seorang Miriam itu akhirnya hidup taat dan mengikuti kehendak Tuhan sampai hari terakhirnya.
Anak Miriam adalah Hur dan cucunya bezalel, Hur yang menopang tangan Musa saat berperang melawan amalek, Bezalel yang membantu pembangunan bait Allah.
Daily Serving the Lord, menghasilkan keturunan yang melayani Tuhan.
Sekarang kita adalah orang” yag dipanggil untuk melayani Tuhan. “Keluarkanlah umatKu, agar mereka beribadah kepadaku.”
Maukah kita menjadi Contoh bagi keturunan kita untuk melayani Tuhan secara terus menerus.
‘We are unworthy servants; we have only done our duty.’
Hozzászólások