top of page
Writer's pictureCS Setiawan

Culture of Fear

Updated: Aug 24, 2018

GRII Bandung, 12 Agustus 2018 | Pdt. Jadi S Lima M. Th


Kej 27:1-40
  • Adalah biasa bila seorang orang tua lebih menyukai satu anak ketimbang yang lain. Adalah biasa apabila seseorang yang cuman menjadi dirinya sendiri, dia bisa disukai banyak orang.

  • Esau Adalah seorang pemburu, anak yang kasar. Tapi Ishak sangat menyukai Esau. Artinya tidak semua orang menyukai satu tipe, (penurut, pendiam, dll.)

Seorang Ayah ketika mau mati harus menentukan akan mewariskan kekuasaannya pada siapa?

Yang jadi masalah, ishak ingin memberi ‘tongkat komando’ pada Esau, tidak di depan semua orang. Ia hanya mengatakannya pada Esau. Seoalh” Ribka, Yakub dan keluarga lain tidak ada urusannya dengan pemberian berkat ini.

  • “Anakku, lihat (faktor optik) aku Sudah sangat tua” - Ishak pada Esau

  • “Anakku, dengar, aku telah mendengar…” “Sudahlah, dengar aku saja (faktor auditori)” - Ribka pada Yakub

**Pesan terakhir Musa pada israel “Hai umat israel, dengarlah, Allah kita ini esa”

  • Mata Ishak Sudah rabun, tapi telinga masih mendengar suara yakub

  • Tapi walaupun Ayahnya mendengar, Ia tidak mengerti situasi tsb.

**Israel juga mendengar tapi tidak mengerti.

  • Mengapa? Karena Ishak ingin ‘makan’, dan cara untuk memuaskan makan itu menjadi favoritisme.

  • Esau mempunyai jubah yang indah karena favorit ayahnya

  • Ketika Ishak terus menanyakan “Siapakah Engkau” pada Yakub, Yakub harus terus mengatakan kebohongan bahwa dia adalah Esau.

  • Pada akhirnya Ishak hanya meyakinkan diri karena ingin memberkati, karena ingin ‘makan’. Padahal sebenarnya ada keraguan di hatinya.

Karena manusia ingin mempercayai apa yang dirinya ingin menjadi benar.

  • Lalu ketika Esau yang asli datang, Ishak langsung mengetahui itu Adalah Esau yang asli, tanpa harus menguji, mencium, meraba dll. Karena yang asli akan terlihat langsung.

**Yang sejati selalu akan terlihat berbeda.


Perbedaan Berkat Tuhan pada Abraham dan Berkat Ishak pada Yakub:

  1. Berkat Tuhan menjadikan Abraham sebagai sumber Berkat bagi orang lain, Berkat Ishak menjadikan ‘Yakub’ sebagai orang yang menikmati semua berkat.

  2. Berkat Ishak menghambat Berkat bagi saudara” yang lain, menjadikan Saudara” nya hamba dan sujud pada Esau. Karena itulah tidak ada Berkat lain yang cukup untuk Esau yg asli.

Berkat Ishak Adalah Berkat yang favouritism. Satu pihak akan sangat diuntungkan, yang lain akan dirugikan.

Berkat Tuhan adalah Berkat dalam melayani, mempunyai kelegaan dan kebahagiaan ketika orang” lain dapat merasakan kebahagiaan juga.

Hari ini manusia berpikir, jalan keluar dari takut adalah menjadi menakutkan.

Karena kita hidup dalam Dunia yang menakutkan, satu”nya cara adalah mereverse culture takut pada kita dan ditanamkan pada orang lain.


Tapi Tuhan mengatakan, ‘Abraham, jangan takut’ ‘Maria, jangan takut’

Karena kendala paling besar yang melumpuhkan kita untuk mengikut Tuhan, menjawab panggilannya, dan menjadi manusia sesungguhnya, adalah rasa takut.

Kabar baik Tuhan, bahwa ketakutan itu ada jalan keluarnya. Yaitu: “engkau milik Tuhan” Aku yang menakutkan, engkau milikKu.

Yang mendorong kita untuk menyembunyikan kelemahan kita, mencari validasi dari orang lain, Adalah ketakutan kita.


Bukankah ‘Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat?’

  1. Takut akan Allah berbeda dengan takut pada manusia. Tidak ada alasan untuk takut pada manusia. Tapi ada semua alasan untuk takut pada Allah.

  2. Tuhan sendiri yang mengatakan ‘kamu jangan takut’, karena Tuhan tidak mau kita menjadi budak ketakutan. Tuhan tidak mau kita melakukan hal” yang benar karena takut.

  3. ‘Fear of the lord’ = Fear disini dalah something that come out of the gut. Artinya Adalah ‘Perkataan yang keluar dari dalam diri Tuhan’. Respect kepada power dari Firman Tuhan karena Firman Tuhan dapat membuat seseorang mempunyai wisdom. Wisdom makes people dread to do what displeases God.

Tuhan tidak pernah mau membuat umatnya gemetar ketakutan. Tapi manusia hidup di dalam ‘culture of Fear’ dimana kalau kita takut, kita harus berusaha menakut”ti orang lain.


Karena itu ketika kita melihat orang yang masih hidup dalam culture ini, tugas kita untuk berbelas kasih dan membawanya kepada culture umat Tuhan. Yaitu bahwa kita jangan tkut, karena kita milik Tuhan.

45 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page