top of page
Writer's pictureCS Setiawan

Be Still

GII Mekar Wangi, 9 Sept 2018 | Pdt. Tomo Andreias


Ketika kita mendapati bahwa kita berada di ujung perjuangan, sangat dekat dengan keberhasilan, kita bisa dengan mudah bersukacita. Tapi dalam Proses kita bergumul, bisakah kita menjadi tenang dan sukacita? Biaakah kita percaya bahwa ujung pergumulan ini akan baik?

Susah bagi kita untuk menjalani hidup yang selalu tenang. Rasa gentar dan takut sebagai respon dari masalah pasti ada di dalam diri kita, tapi apakah kita terus mempertahankan perasaan itu, kita menjadi pengikut Kristus yang tidak berpengharapan?

“Jadilah tenang, karena disitulah terletak ke

Ketika ada pergumulan, kita tidak menjadi pribadi iyang bereaksi, melainkan kita membiarkan Tuhan yang menuntun kita untuk meresponinya.

Mengapa dalam pergumulan Tuhan meminta kita untuk tenang?

1. Supaya engkau Tidak melakukan tindakan ceroboh yang mendatangkan dosa.

Yohanes memberi 2 kategori, Nabi dan Ayub. Keduanya adalah pengikut Tuhan dengan sungguh”, dan keduanya mengalami pergumulan. Tapi mereka memberikan diri untuk dituntun oleh Tuhan.

Kita perlu berhati” sebab ketika kita tidak tenang, sikap reaktif yang keluar mungkin adalah dari kuasa kemarahan yang tidak terkontrol. Dan dampak kerusakan yang terjadi Sudah terlalu besar untuk bisa diperbaiki.

Karena itulah penutup dari buah” Roh adalah pengendalian diri.

2. Supaya engkau memiliki waktu untuk menggumulkan kehendak-Ku

“Jadilah tenang supaya engkau bisa berdoa” Ketika kita tidak tenang, kita tidak memberikan diri kita untuk mendengarkan kehendak Tuhan, dan kita pun tidak akan mengerti apa yang Tuhan mau kita kerjakan.

Bersediakah kita diam dan tenang untuk mendengarkan suara Tuhan dan melangkah sesuai dengan suara Tuhan itu?

Yesus yang begitu sibuk di satu kota, mengajar di sinagog, mengusir Roh jahat, menyembuhkan penyakit, sampai banyak orang mengantri untuk menerima pelayananNya. Tapi Pagi” benar, Yesus menarik diri, untuk berdiam dan berdoa. Lalu ia berkata pada murid” nya untuk pergi ke kota lain, melayani disana. Dari ketenangan, Ia mengetahui kehendak Bapa.

Pergumulan itu datang ketika terjadi sesuatu di hidup kita yang tidak sesuai rencana kita. Tapi Tuhan ingin kita tidak bersikap reaktif di bawah emosi dan kebodohan kita. Tapi Tuhan ingin kita menarik diri dengan tenang, merenungkan suara Tuhan, merenungkan hidup kita, untuk bisa mengetahui dan melangkah sesuai rencana Nya

Faith Begins at Home


6 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page