top of page
Writer's pictureCS Setiawan

To Serve and Not To Be Served

14 January 2019

Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk selalu mengejar kebaikan. Tidak ada sorangpun yang mau hidupnya di masa depan menjadi semakin susah, miskin, atau sakit. Semua orang pasti ingin hidup lebih kaya, lebih pintar, lebih disukai orang, hidup lebih baik.

Kita berkali-kali mendengar Firman Tuhan tentang bagaimana kita perlu menyadari peran ktia di dunia, untuk menolong sesama kita dan memancarkan kasih Kristus. Kita bahkan mungkin Sudah hapal dengan ayat dari Matius 20:28.

Bagaimanapun, seringkali kita terpaku akan kata ‘To Serve and Not to be Served’ sebagai pelayanan besar yang terlihat.

Kita ‘melayani’ saat memakai waktu kita untuk aktif dalam gereja. Kita ‘melayani’ saat meninggalkan pekerjaan untuk menolong orang. Kita ‘melayani’ saat melakukan tugas kita dengan sebaik-baiknya di dalam pekerjaan kita, agar nama Tuhan dipermuliakan.

Benar, semua ini merupakan pelayanan kita.

Tapi terkadang kita melupakan bagian kedua, yaitu tidak untuk dilayani.

Apakah di dalam hidup kita yang ‘melayani’ orang lain, kita tanpa sadar pun berusaha ‘melayani’ diri sendiri?

Apa yang dimaksud melayani diri sindiri?

Seringkali kita terpaku akan kata ‘To Serve and Not to be Served’ sebagai perbuatan besar yang terlihat, sehingga kita melupakan niat dan pikiran tersembunyi kita.

Kita ‘melayani diri sendiri’ saat di dalam pelayanan gereja, kita mempunyai niat yang menguntungkan diri sendiri, seperti keahlian dan kebanggaan. Kita ‘melayani diri sendiri’ saat kita menolong orang agar dilihat dan disukai banyak orang. Kita ‘melayani diri sendiri’ saat melakukan tugas kita dengan sebaik-baiknya di dalam pekerjaan kita, namun kita terus berusaha menunjukkan kebolehan kita.

Tuhan yang sama yang memerintahkan kita untuk rendah hati adalah Tuhan yang sama yang memuliakan namaNya melalui pekerjaan kita. Kita tidak perlu memikirkan bagaimana orang lain melihat pekerjaan kita agar Tuhan dipermuliakan, Karena Tuhan mampu memperdengarkan seluruh kemuliaannya diatas dunia.

Kita tidak perlu memikirkan bagaimana orang lain melihat pekerjaan kita agar kita dipandang hebat, karena kemuliaan dari dunia ini sia-sia, dan melakukan perintah Tuhan untuk Rendah hati itu jauh lebih berharga.

5 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page