top of page
Writer's pictureCS Setiawan

Melihat Dunia, Melihat Diri, Melihat Tuhan.



Di sore hari ini seperti biasa saya pulang dari kantor dan naik busway. Selama saya bekerja di jakarta, saya mengetahui bahwa kalau saya pulang jam 4 sore, maka jalanan akan lancar dan paling lama hanya butuh 1,5 jam untuk sampai ke rumah. Kalau Sudah lewat jam 4.30, bisa sampai 2,5 jam baru sampai. Maka hari ini saya segera pulang jam 4. Jam berapa saya sampai di rumah? Jam 7.30 malam. Saya juga kaget.

Halte pertama yang saya lewati semua masih sepi seperti biasa. Saya duduk dan tertidur di bus. Lalu saya terbangun dengan suara orang banyak yang terkejut ketika bus mengerem. Ketika saya membuka mata, bus sudah penuh sesak. Bahkan ketika pintu terbuka ada orang yang terjepit. Ada seorang ibu yang duduk di lantai kelelahan. Saya tidak tega melihat hal itu dan saya pun memberikan tempat duduk saya padanya.

Ketika saya berdiri di Tengah desakan orang itu, dan disertai jalanan yang macet,

saya mulai melihat Dunia ini dimana ada orang-orang yang setiap hari merasakan hal seperti ini demi bertahan hidup.

Setelah 3 jam saya turun dari bus, ternyata halte tempat saya berdiri roboh jembatannya. Terpaksa saya menuruni tangga samping. Barulah saya sadar ternyata hujan deras! Orderan kendaraan saya tidak berhasil. Dan saya stuck di Tengah hujan di jalan raya tanpa tempat berteduh.

Saya mulai melihat diri sendiri dan betapa rentan dan tidak berkuasanya saya akan situasi hidup saya.

Melihat dunia, melihat diri, saya melihat Tuhan.

Saya menyadari beberapa waktu terakhir saya mulai kering dalam bersaat teduh dan membaca Firman. Entah Karena persoalan pekerjaan, relasi, orang tua, apapun itu. Saya menyadari saya kehabisan waktu untuk Tuhan.

Saya melihat anugerah Tuhan, yang melalui kuasanya ia memberikan peringatan pada saya dan mengekspos saya akan situasi ini.
Saya melihat pekerjaan Roh Kudus, dimana sebagai manusia berdosa seharusnya saya ngomel dan marah ketika hal seperti ini terjadi, tapi Roh Kebenaran itu yang menyadarkan saya akan nilai yang saya dapat pelajari melalui kejadian ini.

Tuhan tidak meninggalkan saya, dan selagi saya masih diberikan anugerah kesadaran diri hari ini, kiranya saya tidak menyia-nyiakannya dan menjaga relasi saya dengan Tuhan tidak kering, hari demi hari.


Sola Gratia.

20 views0 comments

Recent Posts

See All

To Serve and Not To Be Served

14 January 2019 Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk selalu mengejar kebaikan. Tidak ada sorangpun yang mau hidupnya di masa...

Comments


bottom of page