top of page
Writer's pictureCS Setiawan

Modern Man & Christian Higher Education

Updated: Aug 24, 2018

(Belum diedit)



 

Keynote | Rev. Dr. Stephen Tong


Mengapa mendirikan suatu Proyek dalam hidup kita?

Menerima panggilan Tuhan

Mengkoreksi jalan kita

Mengabdi pada Tuhan.

Ketika ketiga hal ini terpenuhi, barulah melangkah selanjutnya. Setiap langkah usaha yang baru, karena panggilan Tuhan harus dijalankan.

Mengapa Tuhan memanggil orang” untuk hal” sulit, Hanya karena kehendak Tuhan lebih tinggi dari apapun. Penyertaan Tuhan ada pada orang yang melangkah dengan bersandar pada pundak Tuhan.

Yesus lahir di tempat yang sederhana. Di kota kecil, dan ia memulai institusi kecil di Galilea.

Tuhan memakai manusia yang hina utk mendirikan sesuatu yang besar, bukan karena ambisi orang itu. Melainkan ketika ia menyerahkan segala keputusan dan penentuan pada Tuhan.

“I am in the will of God, in the plan of God, in the way of God through history”

Orang yang dipakai Tuhan tidak akan mengerjakan apapun, yang hanya berdasar ambisinya sendiri. Hal sekecil apapun.

Pimpinan Allah dalam hidup seseorang pasti untuk menyatakan keagungan Tuhan di dalam sejarah, melalui proyek” hidupnya.

Mengapa ada pendidikan?

Tuhan mempunyai cara mendidik manusia menjadi orang yang takut akan Tuhan.

Takut akan Tuhan adalah menjalani hidup sebagai manusia yang mengikuti peta teladan Allah. Kita mempunyai potensi untuk mencapai tujuan Allah dlm kita. Tapi saat ini kita tidak menggenapi potensi tsb.

Celakalah Dunia ini kalau Dunia pendidikan hanya dimiliki oleh orang” rakus yang mempunyai tujuan hidup untuk ambisi dirinya sendiri.

Tujuan akhir pendidikan Kristen adalah membangun karakter yang ‘Godly’. Menjadi saksi-saksi kecil untuk kebenaran.

Apa itu kebenaran? What is truth?

Yesus berkata ‘aku datang untuk bersaksi bagi kebenaran’

Universitas Harvard, Yale, didirikan dari dasar Orang Reform. Yaitu berasal dari pendidikan di geneva, dari Galilea. Institusi yang paling berpengaruh, dari 12 murid, lebih berpengaruh daripada pengaruh Plato dan Aristotle.

Tapi apakah semua visi Dasar awal, bisa bertahan melalui dunia yang terus berjalan.


 

#1 - The Integration of Academy and Confessionalism | Rev. Davi Gomes, Ph.D


Kaitan pengakuan iman dan universitas adalah itu menjadi landasan bagi segala aspek dalam Proyek universitas.

Pada hari ini ‘universitas Kristen’ mulai melenceng dari landasan tsb. Sehingga christian worldview tidak lagi mewarnai kelas” perguruan itu. Landasan itu Hanya menjadi aksen” tambahan, diantara pendidikan yang serupa dengan dunia sekuler.

Tertulian: “Apa kaitannya athens dengan Yerusalem? Apa kaitannya Akademis dan Kristen? Kita tidak ingin perdebatan setelah kita mempercayai Yesus. Dengan iman kita kita tidak mencari kepercayaan” lain.”

Skrg kita mengerti bahwa hikmat injil seharusnya mengambil alih hikmat dunia. Karena ini lebih baik, lebih utuh, dan adalah yang benar. Kristus membangun gerejanya, His wisdom will be recognized by all.

Bagaimana universitas Kristen mengintegrasikan pendidikan dengan identitas iman mereka?

KEtika kita di dalam gereja mengajarkan keindahan nilai dan integrasi melalui cara pandang Kekristenan, menjadikan Dunia ini menjadi meaningful.

But then when the excellence they get in university, Besauty, and truth, and morality is all subjective. This confuses people and confuses their way of life.

“There is a war in our intellectual perspectives. They are seductive and widespread, they became the majority in the intellectual world.”- albun

But the effects of these false intellectual perspectives are so worldwide that they have dominate our lives and we imbibe them like our mother’s milk.

The fathers of modern education has preached that education is to create independent people to make independent decisions.

How the people can understand truth the way they want it.

That the world does not need God as their authority anymore.

These perspectives are so deeply inimical to Christianity that our ways of thinking are distorted and at the end of the day, we create a barrier between our religious and professional life.

Kehidupan intelektual kita seharusnya membuat kita fight to display Christian worldview, yang tidak menghentikan kita untuk menyatakan kelemahan” dunia sekuler. The art of Self Criticism under authority iof God

Hal ini perlu dilakukan untuk mengubah kita dan mengubah masyarakat.

The US Govt study the models of integration of education and christianity. There has been found different approaches.

First Taxonomy:

  1. Defenders of Faith - apologetika

  2. Non Affirming Colleges - spiritual tapi tidak terlihat nampak

  3. Generically Christian (Free) - liberal Arts Tapi tidak mendalami iman

  4. Church related university - biasa”

  5. Affirming colleges - sangat kristen

There are two archetypes

  1. “Umbrella” model. Mengakui menghargai semua perspective dan tidak mengikat dengan kekristenan.

  2. “Systemic” model. Mengambil Christian thinking systems, untuk menaungi semua perspective dunia. Christian critical perspective should be the Center.

Second Taxonomy:

  1. Orthodox

  2. Critical mass

  3. Accidentaly pluralist

  4. Intentionally pluralist

“Universitas seharusnya menjadi pemersatu semua perspektif dan pengalaman manusia based on one truth in order to feed and teach students with knowledge that is universal.” -Henry Newman & Flexner

“The idea of Newman and Flexner is dead. It is a form of monoism, thinking university should be pluralism that is rooted to one truth. The only way today to build university, should be in line with pluralism and multi perspectives. Karena itu should be multiversity bukan university.” - Clark Kerr, today. Base of Pluralist.

Today universities adopt Kerr’s theory that the truth is never absolute. That there Are multiple source of truths that we can improvise to further understand the world.

Some Christian universities, Which although they admit they are Christian, they are ‘accedintally pluralist’. Hence their confessionality (landasan iman) has just became an accent around the principle of Kerr.

‘Critical mass’ adopts “Umbrella model” because although they want to be thoroughly christian, it is not possible because of the rules in the reality. However, the voice of christian worldview will be the loudest.

But there is this ‘orthodox’ university that adopts “Systemic”, which firmly declare that Christian worldview is the only truth. This serves only christians and the church.

A true Christian university should be a platform to show the world that there is a better way. A beauty that is centred on one truth. The world needs to hear this message.


 

#2 Reclaiming Christian Higher Education | Rev. David Tong, Ph.D


In early centuries, the first universities are built based on Reformed theology. Calvin mendefinisikan dirinya sebagai seorang ‘guru’. Dan akademi Clavin menjadi dasar” awal universitas di Geneva. Calvin mementingkan pendidikan sebagai sumber untuk menjangkau dunia di bawah keagungan Tuhan.

Maka di Eropa lahirlah universitas” di bawah landasan Calvin saat itu. Roman Catholic mengatakan ignorance is the mother of piety. Hal ini ditolak oleh Calvin dan Luther. Karena pendidikan dan intellectual adalah syarat untuk mendominasi, menaklukan seluruh ciptaan.

“Everything is worthy of study to menggenapi perintah Allah untuk menaklukkan dunia”

Tapi hari ini universitas” semakin meninggalkan norma” kekristenan. Sekulerisme dan plagmatisme mengatakan universtias menyiapkan kita untuk ‘dunia kerja’. Seluruh values kita sebagai manusia ciptaan Tuhan telah direduksi sebagai ‘pekerja’ saja.

Kalau kita hanya mengejar knowledge dan skill, degree dan position, dan bukan dirinya sebagai manusia ciptaan Tuhan, celakalah kita karena dunia ini selalu berubah dan serba modern. Informasi tersebar dimana” secara free.

Apakah kalau hanya mengejar hal ini, adalah investasi yang baik untuk enroll in university. Kalau knowledge adalah tujuan utama dari perguruan tinggi, kenapa kita tidak mengakses lewat platforms” yang free?

Sesungguhnya perguruan Tinggi Kristen bukan tempat transfer knowledge dan skills saja. Tapi bertujuan untuk menemukan dirinya sebagai manusia.

“Orang yang bekerja untuk dibayar, adalah sistem perbudakan.”

Manusia diciptakan di dalam image of God. Adam diciptakan bukan Hanya untuk bekerja di taman Eden, melainkan untuk mengenal dan memelihara ciptaan Tuhan juga. Manusia diciptakan untuk mempunyai wisdom to keep the creations of God throughout the history di hadapan Tuhan, untuk kemuliaan Tuhan.

Bijaksana adalah suatu hal yang harus diajarkan di dalam Christian higher education.

Pendidikan Tinggi Kristen bukan investasi untuk mempersiapkan kita menjadi budak.

Pendidikan Tinggi Kristen is far more than that.

Apa uniqueness dari pendidikan Tinggi Kristen?

Pendidikan kristen mempersiapkan ilmu dengan harapan agar orang itu dipersiapkan untuk tujuan menjadi alat yang memuliakan Tuhan.

Kalau model dari Kristen hanya adanya chapel dan doa pagi saja, kita telah gagal melaksanakan Tugas ini.

Apa yang diperjuangkan?

  1. Manusia dimanusiakan sebagai ciptaan Tuhan, dalam gambar dan rupa Tuhan, dan setelah ia mendapatkan keselamatan tsb., ia sadar telah menjadi wakil Allah dan ia mempunyai panggilan untuk disempurnakan dan mencerminkan Allah.

    1. Sadar bahwa ia bukan diciptakan untuk berbuat baik pada orang lain saja. Kita hidup coram deo, diawasi Tuhan setiap waktu dan hidup di hadapan Tuhan. Maka ia akan berpikir sesuai dengan pikiran Tuhan, diterapkan dalam setiap aspek dan mata pelajaran hidupnya.

    2. Sadar bahwa mereka dapat mengasihi Tuhan dengan akal budinya. Kasih bukan Hanya feelings dan hati. Tapi juga dengan pikiran manusia. Perguruan Tinggi adalah the battle of the minds. Perguruan tinggi kristen mempunyai tanggung jawab agar Manusia mengintegrasikan iman Kristen to take over all wisdom of the minds. Karena everything holds together in Christ. Termasuk dalam matematika dan logika dan ilmu dll. Supremacy of christ mewarnai setiap pendidikan kita, dan kita perlu sadar setiap pelajaran merupakan keutamaan Kristus

  2. Manusia diciptakan bukan untuk bekerja mastering di satu bidang saja. Kita diciptakan untuk mendapat wawasan akan seluruh dunia ini, dan pada akhirnya akan berpusat kembali kepada Kristus.


 

#3 - Humanity in Technology | Rev. Stephen Chan, Ph.D

Zaman ini adalah jaman post-Laptop, Post-Books, Post-Library, Post-Classroom, Post-school.

Masalah” In christian higher education:

  1. Internationalization

  2. Secularization

  3. Commercialization

Market di dalam Dunia Christian higher education sekarang adalah money oriented. People nowadays thinks that:

  1. STEM is better than humanity

  2. Graduate school is needed, undergrads is not enough

  3. Specialists is good, general is cheap

  4. Professional, not common

Ketika Dunia semakin fragmatis , makan unit” humanity semakin ditutup, dan hanya mengijinkan ‘STEM’ projects. Bagaimanapun orang” yang mendalami science akan membutuhkan humanity.

Meritocracy is forcing excellence in someone in a generalised standard of the world. What’s wrong with merit?

Rom 4:4 “Now to the one who works, wages are not credited as a gift but as an obligation.”

Even though we don’t have all the good qualities of the world, by Grace Alone we are saved.

But do not confuse education with intellection. Why do we want to study humanity?


 

#4 - Christianity in Civilization | Rev. Ivan Kristiono

Public religion adalah ketika Publik mempunyai Kuasa untuk menjadikan istilah” agama menjadi teradaptasi sebagai kebenaran publik.

Misalnya: ‘Ketuhanan yang maha Esa’ bisa menjadi payung bagi semua agama.

Public Piety adalah praktek keagamaan yang sakral, yang dilepas menjadi Konsumsi publik.

Dynamic of creative commonality adalah ketika sesuatu yang milik agama tertentu, sengaja dibuat adapted into the public agar bisa diterima.

Hari ini, gereja pun Ikut mengakomodasi agar bisa menjadi mirip dengan Public Piety.

Ini menjadi sebuah chain yang terus menerus terjadi, Gereja di adopt dunia, lalu Yang sudah diadopt dunia ini di adopt gereja. pada akhirnya apa yang akan terjadi?

A good Christian and A good person tidak ada lagi bedanya. Begitu pun dengan dunia pendidikan.

Karena fenomena ini, hari ini sulit membedakan universitas kristen dan universitas biasa. Karena Gereja berusaha adaptasi dengan public piety.

Bukankah alkitab mengajar kita bahwa kita ada di Dunia tapi bukan berasal dengan Dunia ini?

Bukankah alkita mengajar kita bhw kita mempunyai konflik dan kesulitan karena kita berbeda dengan dunia ini?

Manusia macam apa yang paling ideal untuk dijadikan arah dan tujuan dari pendidikan” tinggi Kristen? Apakah berbeda dengan ideal bagi dunia?

Dunia menghadirkan semua patung” dan pahlawan dan artis dan konglomerat, sebagai arah bagi manusia ideal dunia. mengapa? Karena Dunia tidak mempunyai arah yang pasti.

Yoh 17:14

Aku telah memberikan Firman pada mereka, dan Firman ini menjadikan mereka berbeda dari dunia. Dan dunia membenci mereka, karena Firman ini bukan berasal dari dunia, sehingga kita juga tidak berasal dari dunia, melainkan dari Tuhan.

Jadi menjadi “berbeda dari dunia ini” bukan sebuah tujuan, melainkan akibat dari firman Tuhan.

Orang yang berusaha sengaja mengubah diri agar berbeda dari dunia, anti mainstream, hanya orang yang takut sama.

Orang kristen berbedabukan karena melihat negasi dunia, melainkan karena kita berjumpa dan taat, positif pada Firman.

Tapi bagaimana kita bisa berjumpa dan taat, ketika kita tidak pernah mempelajari teologi yang benar, mengenal Allah dengan benar? Tidak akan bisa terjadi.

Dan bagaimana bisa membangun sebuah institusi yang “berbeda dari dunia ini”, kalau orang” di dalamnya tidak mengenal Allah, Firman sumber pembeda itu? Tidaka kan bia terjadi.

Ketika kita memilki sebuah mindset pendidikan hanya ‘bagaimana kita bisa dapat kerja, bagaimana bisa dapat uang’, maka diperlukan sebuah revolusi mindset ke arah yang berbeda.

Bagaimana manusia menjadi manusia?


 

Industrial Insight - Modern Man as image of Robot | Timothy Siddik

Calvin mengatakan bahwa Manusia seharusnya mempunyai identitas Kristus di hidupnya yang menentukan langkah menuju penggenapan Kerajaan Allah

  1. Revolusi Industri ke-1 (1780) terjadi setelah adanya kebangunan reformasi. Merupakan kebangkitan rohani 1&2

  2. Revolusi industri ke-2 (1870) terjadi ketika missionaries mengalami kebangkitan ke seluruh dunia. Merupakan kebangkitan rohani 3

  3. Revolusi industri ke-3 (1969) terjadi ketika pentacostal, karismatik berkembang. John sung dan Andrew gih ke indonesia, dan stephen Tong, STEMI dan GRII muncul. *Kebangunan Rohani tidak terjadi, banyak meninggalkan Kekristenan. Tapi di saat yg sama Gerakan Reformed Injili dibangun

  4. Revolusi industri ke-4 (2017)

Pada revolusi hari ini, kita connected yet Isolated. Transparent, yet lost. Borderless yet regulated, Protected yet public. Social Gaps widen.

Karena itu yang Perlu kita persiapkan adalah:

Interdisciplinary skills and wisdom, transparency and integrity, dan calling of God in our life.


 

QnA


Bagaimana pendidikan tinggi Kristen berpengaruh positif pada society?

Kontribusi harus berada dalam perspective luas bukan sempit. Pendidikan tinggi Kristen yang baik membentuk pribadi” yang baik, untuk mempengaruhi negara kami. And how we improve our faith in society. These should be actions by individuals, teachers, and students to apply changes in society. Not actions by the institutions.

When the bible trains us to lead in church, and train Paul, to train faithful students so later they can train more people. Because they are the people who will make the real change.

Projects given by the institutions such as social responsibility acts, should not be the end goal or platform, but instead should be a trigger, for the students and participants to be inspired to do more.

The education system should train people to make a change. But not to be the institutions to act directly on its own to the society.

-Rev. Davi Gomes

 

Bagaimana memilih universitas yang akademik bagus tapi non kristen, atau universitas yang kristen tapi akademik kurang bagus?

Christ must be pre eminent. Kenapa akademik dan spiritual harus dipisahkan. Justru hanya Kristus yang harus diutamakan di dalam segala bagian. Akademik, musik, dll. Saat ini mindset manusia yang corrupted selalu berpikir dunia sekuler ini punya ideal yang perlu dikejar, dan Kristus seakan” tidak ada dalam aspek itu.

Tapi sesungguhnya Kristus adalah keutamaan dan akan jadi yang terbaik di setiap culture. His blessings is more than our burden. His grace is more than our cross. Apakah kita mempunyai iman yang cukup untuk mempercayai hal ini?

Can He make everything beautiful? Yes. Karena Yesus adalah Allah yang hidup.

Petrus pengaruhnya lebih besar jauh daripada Aristotle.

Ajaran Calvin di Geneva pengaruhnya lebih besar daripada akademi dunia sekuler.

Kenapa? Karena ini adalah Jesus Type. Kitab suci adalah Firman, dan Firman lebih tinggi daripada apapun.

Menciptakan Christ-like character, tidak ada kebanggaan dari dunia ini yang setimbang, dengan kebanggan kita sebagai anak” yang melangkah di bawah kontrol Tuhan.

Akal manusia yang corrupted telah menjadikan kita buta dalam menilai. Membuat suatu kasta yang memisah” kan standar dari ciptaan Tuhan yang satu sama. Kita anggap sekolah di luar keren, tidak sekolah bodoh.

Hari ini kita perlu menyadari bahwa sesungguhnya yang menjadi kriteria dan standar seharusnya adalah seberapa Visi dan pelaksanaan kita sesuai dengan rencana Tuhan?

Hidup itu bukan untuk Untung bagi diri sendiri. Hidup untuk memuliakan Tuhan.

- Rev. Dr. Stephen Tong

8 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page