GRII FIRES, 24 May 2018 | Vic. Edward Oei
On Prayer - E.M. BOUNDS
1.Doa dimulai dari Iman |FAITH
Kalau gaada iman, kita berdoa pada siapa?
Kafir = iman tanpa relasi personal
Allah adalah Allah yg ada yg personal dna ilahi yg kita bisa bergantung padaNya
2. Iman dilanjut dengan percaya (faith leads to trust) |TRUST
Mempercayakan hidup kita kepada Tuhan
Bahwa Tuhan melalui doa bisa menjadi dampak yg real di dlm hidup kita
Konflik hidup: iman tidak sejalan dgn trust. Kapan?
Ketika kita tidak percaya akan keberadaan Allah dan mahatahuNya sehingga kalau my will is not given, kita merasa Allah bodoh dn gatau yg terbaik buat kita
Doa adalah saat kita datang pada Tuhan sebagai hamba Nya yg menaklukan diri yg minta untuk membukakkan mata kita untuk melihat apa yg Dia kerjakan
Doa yg meminta "jawaban" untuk memenuhi my will, ADALAH BUKAN DOA.. (misconception) ini yg menyebabkan kita merasa Tuhan ga "menjawab"
Because
3. Faith and Trust leads to |DESIRE
Desire yg benar adalah desire of God.
Apakah trust kta cukup besar untuk mengubah my will untuk sejalan dengan His will?
Kenapa kekristenan tdk berkembang?
Karena yg memulai itu tidak ada (FAITH IS NOT PRESENT)
Org yg beriman Tuhan mahakuasa tapi membenci kedaulatan Tuhan dan perintah" Nya. Berarti Iman nya tidak sejati.
Tanpa faith yg sejati, our trust is limited
Tanpa trust, our desire is MY WILL.
and my will is not His will
Doa adalah keharusan agar Faith, Trust, Desire kita semua hanya mengacu pada Allah.
Our prayers leads our faith, trust, and desire inlined with God's
GRII Fires, 7 Juni 2018 | Vic. Edward Oei
Doa membawa kita mempunyai kerinduan untuk terus mendekatkan diri dengan Tuhan. Melalui karya Tuhan dalam hidup kita.
Desire yang sesuai dengan yg Tuhan perkenankan, led by faith to trust. Lalu this desire akan menghasilkan suatu kegairahan.
4. Kegairahan untuk Tuhan hadir di dalam hidup kita.
Apakah Kita mau kehendak Tuhan jadi di hidup kita, atau kita hanya mau tau kehendak Tuhan, tapi kita masih ingin berdaulat untuk memilih apa yang akan dijadikan di hidup kita?
Apakah kita tau dan percaya bahwa kehendak Tuhan itu indah di hidup kita, atau kita hanya mengucapkannya secara kognitif, tapi ga mau kehendak Tuhan yg indah itu jadi di dlm hidup kita?
Ketika kita mempunyai relasi yang dekat dengan Tuhan, kehadiran Tuhan dalam hidup kita yang terus menerus itu menjadi suatu hal yang tidak akan membosankan.
5. Karakter dan perilaku akan terus dibangun atas hasil dari relasi yang bergairah dengan Tuhan.
Karena kita berdoa dan membentuk relasi yang dekat dengan Tuhan, akibat yang logis adalah karakter dan perilaku kita akan terbentuk menyesuaikan serupa dengan Tuhan.
Kita akan menjadi orang yang taat dan sabar. Memberikan diri kita dipimpin oleh Tuhan, mempunyai kerendahan hati untuk diubahkan sesuai dengan kehendak Tuhan,
Semakin kita dekat dengan Tuhan melalui doa, kita semakin terekspos dengan kebesaran kemuliaan Tuhan. Semakin kita ingin mengasihinya seihingga kita akan berubah.
Ketika bertahun” kita menjadi orang Kristen tapi kita tidak pernah mencapai tahap berubah karakter dan perilakunya, perlu dipertanyakan apakah kita memiliki relasi yg nyata dengan Tuhan.
Suatu hari, ketika kita terus membangun relasi dengan Tuhan, kita akan memiliki “Godly” Character.
GRII FIRES, 21 Juni 2018 | Vik. Edward Oei
Doa adalah ekspresi iman kita yang menyatakan bahwa Allah adalah ada, peduli secara personal, dan mampu memelihara hidup kita. Tempat kita bisa menceritakan secara personal ttg hidup kita.
Insanity is the repetition of sam actions by human hoping to deliver different outcome.” - A. Einstein
Manusia semakin belajar, makin mereduksi hal” yg perlu diketahui sehingga hanya mengetahui prinsip tanpa bisa menjelaskan. (rumus cepat)
Makin kita belajar, makin kita mendalami alkitab, makin kita tidak bisa berdoa. Artinya kita sedang mengarah ke reduksi dari pengenalan akan Tuhan.
‘Tuhan adalah Allah, dan manusia. Terus?’
'iya tau Tuhan itu baik, aku harus berbuat baik sebagai rasa syukur'
“ketika kita menerima Tuhan sebagai juruselamat, keselamatan tidak akan hilang.”
Apakah setelah kita mendapatkan keselamatan, tidak ada lagi kerinduan untuk mengejar dan mengenal Allah lebih dalam lagi?
Apakah kita menginginkan relasi yang nyata dengan Tuhan, atau kita hanya ingin melepaskan diri dari neraka (hukuman dosa)?
Kita bukan membelakangi neraka, makanya kita mengejar Allah, tapi kita mengejar Allah, makanya kita membelakangi neraka.
Tapi ketika kita belajar mengasihi Tuhan, kita akan membongkar gaya reduksi dan menimbulkan kegairahan akan keindahan relasi dengan Tuhan.
Doa menjadi paramater yang paling jujur, tentang kegairahan kita dan cinta kita untuk mendekati Tuhan at the moment.
Apakah kita bosan dengan Tuhan atau kita masih menginginkan relasi dengan Tuhan?
Doa seharusnya menjadi boredom killer dari hidup ini.
Hidup adalah siklus yg membosankan tanpa relasi dengan Tuhan
Kenapa? karena Tuhan yang membuat kita bisa bertumbuh memenuhi kerinduan kita sebagai anak” Tuhan, yaitu untuk hidup menjadi orang yg memuliakan Tuhan.
Di dalam doa kita akan dibukakan matanya akan makna hidup kita,
untuk apa kita hidup?
Apa yang harus diimprove dari hidup kita?
Apa yang menjadi panggilan Tuhan atas hidup kita?
Semakin kita berelasi dekat, semakin cinta dengan Tuhan, akan melahirkan karakter yang berubah dan perilaku yang menggambarkan cintanya pada Tuhan.
Gimana caranya berelasi dekat?
Ketika kita sadar akan identitas di dalam kita sebagai orang kristen, sifat yang keluar dari kita pun akan berubah.
(karena kita sadar akan jalan yang benar menuju tujuan hidup yang benar)
Karakter yang berubah akan menghasilkan perilaku yang berubah. Hal ini disebabkan oleh kedekatan dengan Allah, yang bisa diukur melalui doa kita.
Kalau selama ini kita tidak merasakan perubahan karakter selama kita menjadi orang percaya, perlu dipertanyakan apakah kita memiliki cinta yang sejati dengan Tuhan?
Apakah kita peduli dengan perasaan Tuhan tentang karakter kita? Apakah Ia berkenan dengan perilaku kita?
^
Doa menjadi parameter yang paling jujur dalam ketaatan kita pada Tuhan. Karena ketika kita berdoa kita tidak dilihat orang lain.
Manusia berdosa selalu berpikir ketaatan berkaitan dengan suatu pengawasan
Orang yang memiliki iman sejati selalu taat karena ia memiliki cinta yang sedemikian besar kepada Tuhan.
Mulai dari taat berdoa, beberapa jam sehari. Yang tidak akan memberikan kita pujian dari orang lain ato prestige. Tapi orang yang berdoa dengan hati yg selalu mencari Tuhan, akan menjadi orang yang rohaninya baik.
Melatih ketaatan ini akan menimbulkan kedisiplinan dan semangat untuk mengikut Tuhan. Sehingga saat Tuhan menyatakan kehendaknya, kita memiliki keberanian dan desire untuk melangkah dan melakukannya.
Kenapa? Karena menyadari identitas sebagai orang Kristen dan relasi cinta yang mengingini Tuhan lebih dalam lagi.
3. Doa adalah tempat pelatihan terbaik untuk kita menjadi seseorang yang taat kepada Tuhan.
Doa dengan komitmen jam berapa, berapa kali, dimana, mendoakan orang lain, kita belajar menjadi orang yang taat kepada Tuhan.
GRII FIRES, 2 Agustus 2018 | Vik. Edward Oei
Esensi doa:
Manusia menyadari keberadaannya karena mengalami Tuhan dengan tubuh dan jiwa nya
Manusia menjadi rendah hati atas kesadaran itu
Aristotle > modern mempunyai prinsip bahwa dunia ini ‘natural’.
Penuh dengan hubungan sebab dan akibat
Melalui doa Kita dibukakan matanya bahwa hidup kita bergantung total pada Allah. Tidak ada satu hal pun yang terjadi itu karena diri kita sendiri.
Kerendahan hati (takut) akan Allah menjadi awal dari pengetahuan.
Ketika prinsip ‘natural’ ini diekstrimkan, manusia akan merasa in control akan fenomena di dunia.
Pengetahuan datang dari Allah, Ia punya kontrol dalam segala hal, melawan prinsip ‘natural’ ini. Sesungguhnya tidak ada yang ‘natural’, seluruh kejadian dlm hidup kita ini adalah anugerah Tuhan.
Kita melihat kehidupan kita yang ditopang oleh anugerah Tuhan sebagai sesuatu yang ‘natural’. Cara berpikir inilah yang harus dikoreksi melalui doa.
Bahwa segala hal kecil di hidup kita adalah topangan tangan Tuhan. Kalo ketika Tuhan menghentikan topangan ini, kita baru merenungkan kembali dan semua Sudah terlambat.
3. Manusia memiliki perenungan akan seluruh hidup.
Perenungan ‘kenapa Allah? Kenapa Saya harus bergantung pada Dia?’ ‘Kenapa Allah menciptakan saya?’
Kita belajar untuk punya full consciousness akan segala fenomena di Dunia ini, apakah benar semuanya terjadi hanya ‘natural’?
Melalui doa kita dapat melihat Allah, melihat diri kita, dan melihat seluruh dunia ini, kita mempunyai hikmat untuk menyadari bahwa segalanya terjadi berdasarkan kacamata Allah.
Agustinus: perenungan dalam hidup manusia harus mengejar 2 hal: Pengetahuan dan Hikmat.
Hikmat adalah fondasi yang menentukan pengetahuan itu akan dibawa kemana.
Pengetahuan seorang murid pada gurunya akan terbatas jika hanya mempelajari deskripsi dari pengetahuan. Bukan Pengetahuan sebenarnya yang dimiliki guru itu.
Pada jaman ini, semua hal yang dipelajari tidak pernah melewati batas garis dari hidup kita.
Ketidakmampuan kita untuk korelasi antara pengetahuan dan pengalaman hidup kita. Inilah yang menjadikan kita berpengetahuan, tapi tidak berhikmat.
Termasuk dalam doa.
Jika di dalam doa tidak ada relasi antara kita dengan Tuhan yang kemudian mengalir dari isi hati Tuhan pada hidup kita, doa kita kosong.
Karena di dalam doa tidak ada perenungan relasi dari panggilan kita pada Tuhan, dan dengan kerendahan hati untuk karyanya digenapi dalam hidup kita.
Saat kita berdoa, berapa dalam perenungan kita saat menyebut nama Tuhan?
Berapa banyak pokok doa yang benar” kita gumulkan dan ingin untuk merubah hidup kita?
Seharusnya tidak ada hal di hidup kita yang tidak perlu didoakan.
Saat ini kita sering berdoa Hanya untuk sesuatu yang kita kira kita tidak bisa kontrol.
Padahal, tidak ada satu hal pun yang bisa kita kontrol.
Kita tidak pernah jujur dan mengatakan bahwa Tuhanlah yang sedang berkarya dalam hidup kita, bukan kita sendiri. Ini menjadikan kita sombong.
Melatih kejujuran ini akan membuat kita menyadari akan kerapuhan kita sebagai menusia.
Betapa hidup kita tidak bisa kita kendalikan.
Betapa kita membutuhkan Tuhan di dalam setiap aspek, setiap detik yg ada, kita tidak mampu melakukan apa” diluar kehendak Tuhan.
Suatu hari Tuhan akan berbelas kasihan pada kita agar kita dapat menyadari hal ini.
Mengucap syukurlah pada Tuhan whenever, wherever.
Sadari lah bahwa tidak ada hukum ‘natural’ di Dunia ini. Semua yg terlihat alami adalah karena Tuhan berbelas kasihan pada kita.
—-KTB—-
Ketika kita berdoa, mana yang harus didahulukan? Mengenal Allah atau mengenal diri?
Mengenal diri.
Dengan kita mengenal diri kita melihat gambar dan rupa Allah, dan kita dapat me-korelasikan Firman Allah dengan hidup kita secara pribadi.
Yang jadi permasalahan adalah kita menjadikan diri sbg finish line, bukan starting point.
Perenungan yang benar adalah menyadari keterbatasan, cacat cela, juga keagungan kita, dan terus mempertanyakan “Mengapa, Allah?”
‘mengapa Tuhan, aku harus hidup di indonesia?’
‘Mengapa aku tidak bisa bisnis, Tuhan?’
‘mengapa aku gagal, Tuhan?’
Dengan melakukan ini secara terus menerus, kita akan mendapat sebuah ‘sense’ bahwa setiap detik, setiap aspek yg ada dlm hidup kita adalah karya Allah sendiri.
Dengan melakukan ini, sedikit demi sedikit Allah membukakkan mata kita kepada rencana Tuhan yg ga muluk”. Bukan secara deskriptif teori kekekalan dll. Tapi secara personal dan experience. Dengan inilah dibangun hikmat.
Dengan melakukan ini, kita menjadi terkagum” akan keajaiban Tuhan. Kita akan mensyukuri hal” ini dlm hidup kita.
Dengan kita merenungkan luar biasanya Karya Allah dalam hidup kita secara individu, lalu dengan melihat sekitar kita, lalu melihat sejarah.
Comments