top of page
Writer's pictureCS Setiawan

Christian Worldview - Pribadi Kristus

Updated: Jan 11, 2019

(Belum diedit)


 

Kristus: Kunci Rahasia

GRII FIRES, 3 Agustus 2018 | Vik. Edward Oei


Kristus adalah:

  1. Kunci Rahasia

Rahasia kehidupan diantara lahir dan mati. Rahasia terbesar yg harus manusia tau adalah ‘Apa itu hidup?’

Saya bisa melakukan segala sesuatu yang manusia biasa lakukan, maka saya hidup. nafas, kerja, dll. Ini adalah statement yang bodoh.

Umat manusia tidak tau kemana mereka pergi, apa yg mereka kerjakan.

Yet we follow what they do and we say: ‘Kita masih hidup’. Apakah benar itulah arti hidup?

Di dalam Kristus kita mengerti bahwa hidup adalah keterikatan dengan sumber kehidupan. Yaitu Allah sendiri.

Ketika kita berelasi dengan Allah, barulah itu kehidupan yang sebenarnya.

Ketika saya bisa menghidupi rencana Allah dan menggenapinya, karena hidup ini bukan diri kita, melainkan berasal dari Allah.

Ketika kita menggenapi rencana Allah atas hidup kita, itu kehidupan yang sebnarnya

Hidup bukan ketika kita bisa melakukan apa yg Dunia ini lakukan.

Allah Adalah yg menciptakan ‘manusia’ Manusia menjadi manusia ketika manusia menjalankan rencana Allah.

Ini Adalah panggilan dalam setiap keberadaan manusia. Dan panggilan ini konkret, bukan abstrak. Panggilan dalam diri kita dengan hal yang harus kita lakukan itu mempunyai nada yang sama.

Yang harus kita temukan adalah hubungan apa yang ada di dalam kita dengan hal di luar yg bisa kita lakukan. bagaimana?

Tidak ada cara lain selain mengalami rencana dan tujuan dari Sang pencipta.

Celakanya Dunia pada hari ini Adalah mengikuti ‘trend’, mengikuti arus dunia, dan paling celakanya, mengikuti uang.

Tanpa kita menjalankan apa yang pemberi hidup kita inginkan, kita tidak akan pernah hidup.

Sesungguhnya, makna hidup kita hanya untuk Allah. Apa yang Allah mau? Bagaimana Allah hadir dalam hidupku? Bagaimana aku menggenapi yang Dia mau? Ketika kit amenjalankannya, barulah kita hidup.

Ketika manusia tidak mengetahui untuk apa seluruh hidup ini, manusia hanya hidup untuk mati sia”.

Sedangkan seharusnya kematian Adalah finish line Bahwa kita telahmenggenapi rencana Allah.

Kegagalan manusia Adalah ketika tidak mengetahui kekuatan apa yang Tuhan grant for us.

Kalau kita sudah memakai kekuatan kita untuk menggenapi panggilan kita, suatu hari ketika sudah selesai, kit amati dengan damai.

Hidup Adalah tempat, wadah, untuk menggenapi rencana Allah. Mati Adalah pengambilan ijazah Bahwa kita telah menggenapi rencanaNya.

Apa arti hidup? Kunci rahasianya ada pada Kristus. Ketika kita menemukan Kristus, hidup kita tidak akan lagi membosankan. Kita mempunyai worldview bahwa kita hanya satu bagian dari pembangunan kerajaan Allah.


 

Kristus: Inti Segala Bijaksana

GRII FIRES, 10 Agustus 2018. | Vik. Edward Oei

Kristus adalah:

  1. Kunci Rahasia

  2. Inti segala Bijaksana

Kolose 2:1-15

Kebijaksanaan = sophia

Philo + Sophia = philosophy. Orang yang mengasihi kebijaksanaan

Kebijaksanaan berarti mencari kebaikan yang tertinggi ‘the highest good’ (Summum bonum).

Berjalan di posisi awal terbaik, dengan arah yang terbaik, perjalanan terbaik, menuju tujuan yang terbaik

  1. Posisi menentukan Arah: bila kita tidak berada di posisi awal yang benar, kita tidak akan bisa mencapai the highest good

Thales: “Segala sesuatu pasti ada mulanya (arche), yang akan menentukan kemana kita pergi”

Yang memulai adalah air. Ketika tidak ada air, tidak ada makhluk hidup. >Awal mula filsafat air.

Kita sebagai orang kristen, apa yang terbaik untuk menjadi bagi posisi awal kita supaya bisa mencapai summum bonum?? Seharusnya ada Kristus.

Bila posisi awal kita bukan Kristus, kehidupan kita adalah kehidupan yang hanya menunggu kematian. Kehidupan kita hanyalah ‘uap’. Segala sesuatu yang terlihat kita punya sepanjang kita hidup, akan menjadi uap saat kita mati.

Kematian menjadi saat habisnya tubuh fisik kita, jiwa kita, dan kematian kekal. Neraka adalah kesadaran akan inginnya mengasihi, tapi kita tidak memiliki kasih. Perlunya kebenaran, namun kebenaran itu tidak ada, perlunya Tuhan, namun Tuhan itu tidak hadir.

Kematian kekal adalah kesadaran bahwa semuanya itu harus ada, namun semuanya itu tidak ada dan tidak bisa kita dapatkan.

Inti dari segala kebijaksanaan adalah kesadaran bahwa kita membutuhkan Kristus sebagai ‘arche’ yang benar, agar segala sesuatu yang berlanjut dari sana mempunyai suatu makna.

Aristoteles: “Perlu mengenali siapakah diri kita sebenarnya untuk mengetahui jalan kita mau kemana”

Hari ini kita seringnya berpikir tidak ada awal/ asal usulnya. Kenapa kita melakukan sesuatu?

  1. Perjalanan mendapatkan Titik Akhir: Seluruh kebenaran yang ada di dalam kita harus ada di dalam Kristus.

Kebenaran yang didapat dari pelajaran, kebenaran dalam mengambil keputusan, kebenaran dalam memberi nasihat, seluruh kebenaran dalam perjalanan hidup kita harus ada di dalam Kristus.

“Akulah jalan dan kebenaran dan Hidup”

Kalau ada ilmu atau keputusan yang ‘BENAR’, tapi tidak bisa dikaitkan pada dasar Kristus, berarti hal itu tidak benar.

Kalau kita tidak bisa sadar bahwa tanpa Kristus, jalan menuju kematian kekal adalah sebuah kepastian.

Manusia adalah makhluk yang butuh kebenaran untuk jalan hidup. Tapi seringkali kita setiap kali mendengar kebenaran, kita pertanyakan dan kita tolak. Pada jaman ini kita menganggap bahwa kita intellect dan kita mempunyai hak untuk memilih” mana kebenaran yang untuk saya.

“Saya tidak mempunyai kebenaran, tapi saya bisa memilih kebenaran”, ini adalah jalan yang mengarah pada kesia-siaan dan kematian kekal.

Kalau seluruh hidup kita tidak pernah menerima kebenaran, bagaimana kita bisa mencapai tujuan akhir summum bonum.

Kalau hidup kita tidak pernah menerima Kristus, bagaimana kita bisa mencapai Kristus?

Kita berada dalam ilusi bahwa tanpa perjalanan dalam Kristus itu pun kita bisa mencapai Kristus di akhir apabila kita ‘pernah’ ‘menerima Kristus’

Yesus adalah JALAN dan kebenaran dan Hidup. Kristus pun harus menggenapi semua jalan salib yang dikehendaki Bapa, kenapa kita bisa merasa tidak perlu?

Jikalau kita ingin menjalani hidup yang penuh kebijaksanaan, kita harus tau diri kita ada disini untuk apa, dan kita harus menjalani dengan memikul salubMU, bukan salib orang lain, untuk baru bisa mencapai titik akhir.

Iblis pun percaya Tuhan, percaya maha kuasa, tapi ia tidak menerima keselamatan. Kenapa? Karena ia mau melawan Tuhan.

Satu” nya yang bisa membawa kita pada akhir yang summum bonum, adalah kita sadar bahwa kita harus mengikuti Kristus, dan menggenapi panggilan Tuhan di hidup kita.

KAlau kita bilang ‘yang penting percaya Tuhan, tdk apa berdosa melawan Tuhan, itu akhirnya kita menjadi pengikut iblis.

Kita bisa mencapai yang terbaik hanya ketika kita bisa memuliakan Tuhan dan menyatakan bahwa Tuhan lah yang berdaulat atas hidup kita, dan kita hadir untuk melakukan panggilannya

 

Kristus: Pusat Wahyu

GRII FIRES, 17 Agustus 2018 | Vik. Edward Oei

Kristus adalah Pusat dari Wahyu yaitu Kristus sebagai Allah itu sendiri, yang diri kita bisa terbuka pada diri sendiri, tentang kebenaran dunia ini.

Pada akhirnya kebenaran tidak akan membuat manusia lebh pinter, tapi menjadikan manusia sadar akan kebutuhan dirinya akan Allah.

Kristus:

  1. Kunci Rahasia

Manusia selalu diajar di dunia untuk excel di seluruh aspek. Untuk apa?

Kenapa kita harus mengenal Allah?

Kenapa Kita harus mengenal diri sendiri?

Kenapa Kita harus mengetahui kebenaran ttg dunia?

Kenapa hidup ini harus ada maknanya?

Karena manusia diciptakan berbeda oleh Tuhan. Manusia diberikan kapasitas untuk menyatakan Allah secara utuh nantinya. Bagaimana relasinya dengan Allah bukan pasif melainkan aktif. Sehingga melalui relasi dengan Kristus, Kunci rahasia ini.

Keberadaan kita dicipta mempunyai sebuah makna, betapa berharganya manusia, sampai Allah mau memberikan Anaknya bagi kita.

  1. Inti Bijaksana

  2. Pusat Wahyu

Creation is the first revelation, Wahyu yang pertama. Lalu seluruh kepenuhan Allah datang di dalam tubuh jasmani, yaitu Kristus, yang ada di tengah dunia ini. Seluruh belas kasih, keadilan, atribut” yang kita kenal di dlam Allah, bisa kita lihat di dalam diri Kristus.

Ini menunjukkan bagaimana Allah yang Penuh dengan kebaikan dan kesempurnaannya, kita akhirnya bisa mengerti dan membaca Kristus.

Inilah yang artinya Kristus merupakan pusat dari pewahyuan Allah.

Allah itu baik.

Kebaikan Allah itu adalah sebuah pewahyuan agar kita sadar bahwa kita adalah manusia. Karena kita manusia yang berdosa tidak mengetahui bagaimana berbuat baik dengan sungguh”. Tanpa mengharapkan bayaran.

Allah itu benar.

Keadilan Allah yang dinyatakan dengan kematian Kristus adalah pewahyuan agar kita sadar bahwa kita adalah manusia. Karena kita manusia yang tidak mampu membenakan yang benar dan salah, dan begitu lemahnya sehingga kita membutuhkan pertolongan Tuhan.

Dunia mengatakan pragmatisme, bahwa kehidupan keagamaan adalah pointless, sampai hal ini bisa kita rasakan sendiri.

Tanpa kita sadari kita telah mengadopsi prinsip ini. Kalau Allah tidak ada urusannya, tidak relevan dengan hidup ini, Allah itu tidak ada.

Sesungguhnya seluruh Kebenaran ini nyata di dalam Kristus sebagai pusat Wahyu. Kalau ini kita tidak bisa melihatnya, kita tidak bisa melihat Allah. Kenapa?

Karena kebenarannya adalah bahwa Kebenaran Allah itu sendiri selalu hadir hanya dalam pribadi Kristus. Tidak dalam pribadi manusia berdosa

Pewahyuan Kristus membukakkan kita to the fact that semua relasi dengan manusia berdosa di dalam dunia ini yang penuh dengan ketidak benaran, tidak ada yang bisa mencapai keberadaan Allah yang utuh.

Satu”nya cara untuk mengenal dan mengerti kepenuhan Allah, adalah dgn melihat pribadi Kristus.

Di atas kayu salib, Kristus menyatakan keadilan, kemurahan Allah. Bahwa Allah tidak bisa diganggu gugat. Bahwa rencana dan kehendak Allah yang diwahyukan adalah absolut.

Ketika kita mengetahui hal ini, kita pun bisa melihat hal” yang tidak benar, adalah kalau ketika kita berelasi dengan Allah, kita memperlakukkan Allah seperti manusia yang tidak absolut.

Kita mengetahui hal” yang tidak benar ini, tapi kita tidak bisa menemukan kebenaran sendiri. Sehingga akhirnya ketika Kristus menyatakan dirinya, kita bisa melihat ke maha adilan, ke maha kasih, maha Murah hati.

Dimana hidup kita akhirnya dapat mengenal Allah yg demikian, dan kita bisa hidup dengan tenang di hadapan Allah. KArena seluruh sifat Allah yang sesungguhnya, mengajarkan kita untuk dapat bersyukur, bersandar padanya, seperti bagaimana seharusnya manusia yang diciptakan di hadapan Allah.

Di tengah” keberdosaan di dunia ini, kita dapat percaya bahwa Allah yang adil benar dan baik, tidak bisa diganggu gugat kedaulatannya.


 

Kristus: Klimaks Imago Dei

GRII FIRES, 31 Agustus 2018 | Vik. Edward Oei

Kristus adalah:

  1. Kunci Rahasia = Seluruh hidup manusia dijepit dari kelahiran dan kematiannya. Dan Kristus menjadi Kunci yang membuka rahasia makna hidup dan panggilan setiap” manusia.

  2. Inti Kebijaksanaan = Ada bedanya pengetahuan dan kebijaksanaan. Pengethauan bisa didapat dari kerajinan kita dan intelek kita, tapi kebijaksanaan ini memerlukan ‘Contemplation’ kita dengan Tuhan untuk melihat seluruh dunia ini. Orang yang bijaksana akan melihat berbagai paradoks di dunia. Kristus adalah yang bisa menyatukan semua paradoks itu dan dinyatakan melalui pribadinya.

  3. Pusat Wahyu = Kristus adalah puncak dari segala Wahyu, yaitu sang Wahyu itu sendiri, dan artinya tidak ada yang dapat melampaui Kristus. Manusia hanya mengejar jaminan selamat. Dan ketika kita menerima keselamatan ini, kita menerima Kristus sebagai juruselamat kita. Kita bisa ‘melewati penghakiman’. tapi kalau hidup kita tidak berubah, artinya kita tidak tau bagaimana seharusnya kita hidup. Pewahyuan Allah menyatakan siapakah Allah sebenarnya di dalam pribadi Kristus secara utuh, dimana kita boleh membacanya, mengenalnya. kenapa? Karena Allah menghadirkan Kristus sebagai pusat wahyu di dunia ini bersama manusia. Ia menunjukkan seluruh sifat Allah itu seperti apa, melalui kesaksian tentang Kristus.

  4. Klimaks Imago Dei

Manusia diciptakan untuk 2 fungsi. Yaitu sebagai Refleksi Kemuliaan Allah dan Representasi Allah.

1. Apa yang paling cocok untuk mereprentasi sesuatu? Apa yang bisa saling merepresentasi dengan sempurna dan genuine? Manusia tidak ada satu pun yang sanggup.

Karena itulah Kristus datang ke dunia untuk menjadi representatif Allah yang sesungguhnya. Kristus di tengah” kuasa dan kekuatannya, ia memilih untuk takluk kepada kehendak Bapa. Di tengah” kenyamanan di Surga, dia memilih untuk inkarnasi ke dunia.

Orang yang sanggup mempertahankan seluruh prinsip dan ideologinya, ketika dia duduk di dalam kuasa, itu adalah orang yang besar.

Tapi manusia tidak bisa strict menjalankan jalan salib yang Allah persiapkan bagi kita. Begitu kita mencicipi sedikit kenyamanan dunia, kita belok. Tapi Kristus telah merasakan kenyamanan yang sempurna di surga, tapi hal ini tidak sedikitpun menggugah hatiNya. Ia

2. Hanya Kristus yang mampu merefleksikan seluruh kemuliaan Allah.

Allah tidak berkewajiban untuk menjadikan kita seturut gambar dan rupanya yang Agung.

Ia memberikan kenyamanan dan ciptaan” Nya kepada manusia.

Ia memberikan kita kemampuan untuk bisa memuliakan dia, Lalu manusia berbalik menggunakan kemampuan itu untuk memusuhi Allah.

Tapi kemudian ia datang ke dunia dan menggantikan hukuman dari kesalahan kita, terhadap Allah sendiri. Inilah kebesaran hati Kristus.

Bagaimanakah kita sebagai manusia? Bisakah kita strict untuk menggenapi dan memperjuangkan kehendak Allah di dalam kita. Dimana kesulitan dan kenyamanan, both could never be penghalang dari kita merefleksikan kemuliaan Allah.

Sesungguhnya kita tidak mampu untuk menjadi ‘imago Dei’, kita bisa mencoba, tapi klimaks dan imago Dei yang sempurna Hanya Kristus yang menjadi manusia. Tugas kita adalah membelokkan kembali hidup kita yang sugah belok, kembali ke jalan yang benar. Sehingga kita menjadi manusia yang sesungguhnya, ketika orang melihat pekerjaan hidup kita, orang bisa melihat ‘inilah pekerjaan Allah’.


 

Kristus: Nuklir Kebenaran

GRII FIRES, 7 September 2018 | Vik. Edward Oei

Kristus:

  1. Kunci Rahasia

  2. Inti segala bijaksana

  3. Pusat dari Wahyu

  4. Klimaks Imago Dei

  5. Nuklir kebenaran

Apa itu kebenaran?

1. Kebenaran itu tidak muncul dari dalam diri, melainkan dari luar. Karena itulah kita wander mencari-cari kebenaran itu.

Manusia mencari cari kebenaran dari 2 sumber pengetahuan yaitu melalui ilmu dan alkitab. Dan Yesus adalah sumber dari Alkitab juga seluruh ilmu pengetahuan di dunia ini,.

2. Manusia butuh kebenaran. Karena itulah ia terus mencarinya.

Manusia diciptakan sebagai wadah kebenaran, menuntut kehadiran kebenaran itu untuk mengisi dirinya, sehingga manusia itu baru bisa disebut manusia sebenarnya.

Inilah yang mendasari kita marah saat adanya ketidak adilan, kejahatan, dll. Kenapa kita bisa merasa bersalah saat kita melakukan kesalahan? Karena kita adalah wadah kebenaran yang seharusnya dihadirkan dan memproduksi kebenaran. Manusia tidak bisa menerima ketidak benaran dalam hidupnya.

3. Kebenaran itulah yang akan bisa menjadikan dia hidup.

Pertumbuhan kebenaran ini menjadikan manusia memiliki sebuah makna hidup. Bahkan di dunia sekuler pun memperlihatkan prinsip ini. Orang yang semakin banyak gelarnya, semakin percaya diri dan bangga. mengapa? Karena semakin banyak kebenaran yang ada di dalam dirinya, akan memberikan makna pada dirinya.

Sesungguhnya orang yang tidak lagi bisa menemukan kebenaran, makna hidup, manusia itu Sudah tidak ada nyawanya.

Sebaliknya, orang yang tidak ada nyawanya, tidak peduli akan makna hidup, tidak akan mencari lagi kebenaran. Orang yang hanya mencari kesenangan dan kenyamanan hidup.

Tapi sebenarnya manusia deep down tau, bahwa sesuatu yang tidak ada maknanya pasti suatu hari basi.

Orang mengatakan ‘saya Kristen’, tapi kekristenan ini membosankan. Artinya di dalam kekristenan itu tidak ada lagi kebenaran Alkitab.

Kenapa tidak ada lagi kegairahan untuk menjadi orang Kristen? Karena kekristenan kita tidak lagi bermakna. Kita tidak lagi mengejar kebenaran yang sesungguhnya.

Tanpa mengenal makna hidup, maka pembelajaran kita akan ilmu pengetahuan akan meleset dari tujuannya. Kenapa? Karena ilmu pengetahuan adalah hanya tafsiran dari kebenaran. Tafsiran dari Alkitab, sumber utama kebenaran itu.

Karena itu mengapa kita membiarkan hidup ini hanya begitu saja? Kenapa kita menikmati hidup yang berjalan tanpa kebenaran? Tanpa makna?

Tuhan memberikan kita alkitab untuk mengerti kebenaran, mengerti makna hidup, sehingga kita bisa melihat hidup ini sesuai dengan kehendak Kristus, sang nuklir kebenaran itu.

Kristus memberikan prinsip yang benar, sehingga kita bisa melihat ilmu pengetahuan di dunia ini, membedakan yang benar” benar dan yang tidak.

Prinsip kebenaran yang benar” benar:

  1. Universal= berlaku di seluruh dunia dan alam semesta.

  2. Timeless= sekarang berlaku, jaman dulu berlaku, dan masa depan pun berlaku.

Kalau saya baca alkitab di bumi ini, dan itu berlaku di bumi, alkitab ini juga harus berlaku di surga. Kalau saya percaya hari ini, yang saya percaya ini benar selama lamanya, dari sebelum dunia dijadikan sampai Kristus datang kedua kali.

Siapa yang boleh mennopang sifat universal dan kekal ini? Tidak ada yang lain selain Kristus. Seluruh agama lain tidak ada yang memenuhi kedua ini.

Kristus adalah kebenaran segala sesuatu karena seluruh dunia diciptakan di dalam dan oleh dia. Kristus yang ada dari pada mulanya hingga ia yang akan menggenapi akhir jaman.

Kenapa hari ini kita tidak tergairahkan oleh kebenaran yang kita terima?

Karena sebenarnya yang kita terima itu belum menjadi kebenaran, hanya sebatas informasi.

Kebenaran menuntut ke aktifan kita sebagai manusia, untuk menggumulkan suatu informasi agar bisa menjadi kebenaran yang sesungguhnya kita hidupi.

Tapi seringkali menghina kebenaran dan hanya puas dengan informasi. Kita hanya wadah kebenaran yang kosong yang tidak bisa mengembangkan apa”.

Ketika kita mengaku bahwa kita mengenal Kristus, biarlah kita menjadi orang yang mengejar Firman Allah, kebenaran yang paling inti, sehingga kita bisa melihat melalui kacamata kebenaran, melihat kebenaran yang ada di dunia ini.

Kebenaran ini akan mempertumbuhkan kita, menggairahkan kita, meberikan makna yang membuat kita menginginkan hidup yang ini terus berjalan. Karena ada sebuah kebenaran yang Menjamin. Kebenaran yang kekal sehingga kita boleh tenang dalam memfokuskan seluruh hidup kita kepada Tuhan, karena itulah yang mendasari untuk apa hidup ini, dan untuk apa mati.

Hanya kebenaran yang benar, kebenaran dalam Kristus, yang akan berlaku dalam dunia ini, dan berlaku juga di langit dan bumi yang baru. Apa yang kita pelajari hari ini, tidak akan sia-sia.

Seperti keselamatan yang kita punya sewaktu kita di bumi, akan berlaku di surga, begitu pula kebenaran Firman Tuhan.



26 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page