top of page
Writer's pictureCS Setiawan

Battle of the Minds II

Updated: Aug 18, 2018

GRII Fires, 29 Mei 2018 | Vik. Edward Oei



 

SESI 1 - AWAL MULA PEPERANGAN

Kejadian 3:1-7
  • Kejatuhan manusia kedalam dosa

Manusia ditaruh di tengah” taman bukan untuk selamanya disana tapi untuk diuji. Manusia akan maju ke next level, dimana manusia harus memilih

  • Manusia diberi firman Tuhan akan bagaimana harus berlaku, dan Manusia dicemplungkan ke dalam situasi tsb.

Interpretasi dari Allah ini akan menjadi identitas manusia yg akan membentuk bagaimana manusia berinteraksi dgn sekitarnya, sehingga bisa kembali menggenapi Firman Allah.

  • Iblis (ular) memberikan interpretasi lain (alternatif) yang kemudian melencengkan identitas kita.

  • Manusia yang memegang kedua interpretasi ini akhirnya establish himself to be a hakim atas firman / tafsiran iblis, mana yg diputuskan?

  • Inilah kejatuhan manusia, krn manusia tdk diciptakan menjadi hakim kebenaran, tapi untuk takluk pada kebenaran Tuhan. Manusia yang memilih sisi yang salah konsekuensi logisnya adalah manusia jatuh ke dalam ketidak benaran.

Awal dari kebenaran Tuhan yang akan terus ditantang.

Apakah kita tau mengapa kita melakukan segala hal kecil yg kita anggap kebenaran?

e.g. berdoa sebelom makan, pake piyama waktu tidur, …

Kebenaran yg kita anggap axioma (presuposisi) (kebenaran pokok yang dari Tuhan) apakah sebenarnya kebenaran derivative (tafsiran)?

PRESUPOSISI = kebenaran dari Allah yang tidak untuk dipertanyakan

  • Kej 3:15 “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan…..”

    • Perperangan yang tidak akan Pernah habis sampai Tuhan meremukkan untuk selama”nya.

Peperangan ini bukan antara org kristen dan kafir, melainkan peperangan di dalam diri sendiri, diri manusia adalah:

- battle field, - soldiers, - trophy

Manusia berperang di dalam 3 level.

  1. Cosmic drama = peperangan Antara sumber Kebenaran dan sumber ketidakbenaran (Battle of the minds 1)

  2. Contactual = perperangan dengan keadaan sekitar, arus jaman, post-modern

  3. Self (Battle of The Minds selanjutnya) 


 

Sesi 2 - Metanarasi & filsuf yang menentang


Metanarasi = kedaulatan Allah yang absolut, membuat kita ingin memberontak.

Kedaulatan Allah itu sejauh apa dalam hidup kita?

Apakah Allah berdaulat dalam aspek hidup kita dalam studi, pacaran, dll?


Orang pada satu jaman (post modern) mengoreksi zaman sebelomnya (modern)


*sejarah

modern: mempersatukan kebenaran manusia di bawah rasional dan empiris (tidak ada pendapat pribadi) manusia secara keolektif, tidak personal.


Freidrich Nietzsche: datang mengatasi kediktaktoran zaman modern.

buku ‘Da Sprach Zarathustra’ : Zara bertapa 10 tahun di gunung dan menyimpulkan bhw “God is dead”. Diantara matahari terbit dan terbenam, Hanya ada diri sendiri.

Karena itu manusia tidak boleh terbatas menjadi ‘man’ (standar manusia yg scr kolektif di zaman modern), melainkan harus melampaui standar manusia.


> ‘Be yourself’, ‘it’s my life’, ‘Listen to your heart’, ‘out of the box’

Hidupku bukan milik jaman atau orang lain melainkan milikku. … tidak lagi ada Allah yang harus mengontrol dan mendefinisikan saya harus jadi seperti apa.

Tidak ada lagi kebenaran universal, kebenaran mutlak. Yang ada adalah kebenaran pribadi yang sesuai masing” individu.


Originality yang baru yang akan membuat inovasi untuk kemajuan.

(yang akhirnya memunculkan manusia” yang aneh luar biasa)

Original makin menyerupai gila yang akhirnya merusak yang Sudah ada.

Mengatas namakan kejujuran untuk memberontak terhadap metanarasi.


Albert Carmes: Bagaimana mungkin manusia harus mencari makna di antara Dunia yang tidak bermakna.

Ini adalah sebuah kontradiksi. Karena itu,


> ‘embrace the meaninglessness’ - budaya ’yaudalah ya & emang kenapa’ Dunia yang sebenernya gaada makna ini tidak harus diberi makna oleh manusia.


Roland Barthes: ‘The Death of the Author’ tidak ada konsep yang sama di setiap” individu.

Setiap orang pasti mempunyai meaning di baliknya yang berbeda”.


> ‘language is a skin’ sebuah Batasan yg hanya tidak bisa menyampaikan makna di balik pikiran kita.

Mitchelle Foucoult: manusia hanya bisa mengerti apa yang menjadi pengalaman relatifnya.

Pengalaman seseorang tidak bisa diapply untuk menilai orang lain. Karena itu kita tidak akan pernah mengerti yg di masa lalu.


> ‘the past is in the past’ , yang tidak pernah kita alami tidak akan bisa kita mengerti. Karena itu pengalaman membentuk identity kita. Kita tidak bisa mengejar idealisme karena kita manusia” yang terbatas dari pengalaman kita.


Hidup saya ini properti? Milik siapa? sendiri/ masyarakat/ zaman/ kemanusiaan?

 

Sesi 3 - Kedaulatan Allah Secara Pribadi

  • Jean Baudrillard: (mengkritik postmo) we are losing ourselves, Karena hidup ini menjadi hanya simulasi.

Media- harusnya menyatakan fakta bukan interpretasi, kebenaran, untuk disalurkan pada our selves, tapi; skrg terbalik, kita sedang dididik media untuk membentuk keadaan yang faktual di dunia ini.

Kita dididik untuk mensimulasikan apa yg dikatakan media, bukan disampaikan simulasi yg ada pada diri kita.

Ekonomi- capitalism membuat hidup kita diukur dengan exchange of value, money. Hidup kita disimulasikan dengan uang.

Globalisasi- kita memproyeksikan diri kita yang global Karena kita gabisa menjadi global. (import, style, dll.)’

Pada akhirnya, kita adalah orang” yang kehilangan originality kita. Kehilangan identitas dan keberadaan kita yang awalnya kita ingin perjuangkan.

Budaya post modern yg awalnya kita pikir dapat membantu kita untuk memperjuangkan self, akhirnya menjadi senjata bunuh diri.

  • Jacques Derrida: dekonstruksi segala sesuatu. Because we are losing ourselves, kita harus menghancurkan sekitar kita untuk bisa tetap terlihat actualised.

The only real thing that remains is critiques and oppositions.

Manusia dilatih untuk mempunyai worldview melihat yang salah, bukan yang baik. Padahal untuk maju, kita perlu mempelajari kelebihan” orang lain bukan semangat mengkritik kesalahan” orang.

Semakin kita mampu menemukan kritik untuk orang lain, semakin kita merasa self actualised. Kita sedang membangun dengan menghancurkan (?!!)

bedakan kritik yang membangun dan kritik yang melawan. Kritik yang bangun mempunyai goal untuk menemukan solusi. Kritik yang melawan bertujuan untuk mendistance diri kita dari kesalahan” orang lain, bahwa org lain lebih buruk dari kita.

“goblokin orang supaya lebih goblok drpd ke goblokan saya”

Saat ini, kehidupan kita sudah terbawa arus yang selalu menantang metanarasi Tuhan. Peperangan di dalam diri kita adalah bagaimana memenangkan kembali hidup kita bagi kemuliaan Tuhan.

  • Roma 12:1 “demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepadaAllah: itulah ibadahmu yang sejati”

  • Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan Dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan menakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.

Ini harus menjadi kebangaan kita saat kita menjadi berbeda dengan dunia ini. Kita dihadirkan untuk menjadi alat yang dipakai Tuhan, menyatakan bahwa di Dunia ini ada metanarasi yang ditetapkan oleh Allah sebagai pencipta.

Sehingga kedaulatan Allah yang dinyatakan dalam kita menjadi kekuatan untuk bisa survive di dalam hidup ini. Menghadirkan metanarasi dalam hidup kita secara pribadi.

  1. Kedaulatan Allah yang absolut yang memberikan kebebabasan bagi manusia secara pribadi untuk bisa menggenapi dan memperjuangkan kehendak Allah.

  • dekat dengan firman Nya, mendapatkan kedaulatan Tuhan sebagai our power tanpa mempelajari firmanNya adalah omong kosong.

  • Dekat dengan pimpinanNya

  1. .Tau bagaimana mengaktualisasi diri kita di dalam pimpinan Tuhan. Caranya adalah dedikasi diri kita untuk Tuhan. Pimpinan Tuhan tidak statis. Dengan kita mengaktualisasi diri kita sesuai kehendak Allah, kita mengalami self fulfillment yang tidak bisa dicapai dengan media, ekonomi, atau globalisasi.

Kita hanya bisa teraktualisasi melalui identity kita yang sesungguhnya, bukan dari luar. Mencari tau panggilan kita di dalam Tuhan.

  1. Kita Adalah Limited and polluted. Kita pasti sering salah. Karena itu dalam segala kesalahan” kita, kita tidak lagi mampu untuk worship God. Kita harus mempunyai hidup yang harus direkonstruksi kepada identitas kita yang benar.

Worship God Adalah hak tertinggi yang possibly can be obtained by a person. Bagaimana kita bisa mempersembahkan hidup kita untuk menjadi ibadah yang sejati.



 

QnA Session

 

Apa yang membuat manusia terbawa arus jaman? > karena kita adalah orang berdosa yang dilahirkan pada arus jaman ini. Karena kita merasa arus jaman itu tidak mencelakakan > konsep kita dalam menilai itu salah, alkitab-membosankan, party”-seru. Ini Karena value sistem kita limited dan polluted.

 

Apakah pemikiran post-modern mendapat tempat di kekristenan? > semua semangat zaman tidak ada yang sejalan dengan christian worldview. Semangat zaman sebenarnya adalah ‘way back to paradise (Surga)’, yang tidak bisa dicapai karena:

Inilah kejatuhan manusia, krn manusia tdk diciptakan menjadi hakim kebenaran, tapi untuk takluk pada kebenaran Tuhan. Manusia yang memilih sisi yang salah konsekuensi logisnya adalah manusia jatuh ke dalam ketidak benaran.

 

Langkah konkret yg bisa kita lakukan? 5 macam kebangunan: -doktrinal = pengenalan akan pribadi Tuhan -epistomologi = tau tentang yang benar dan yang salah -etika = pertanggung jawaban di hadapan Tuhan -pelayanan = keberanian dan willingness untuk melayani Tuhan -hidup/mandat dlm budaya

 

Bagaimana menghadapi ‘kebenaran yang relatif’? Semua yang dioffer by the world punya: -self-defeating factor, dan time bomb “segala sesuatu itu relatif”, self defeating factor: kaminat itu harus absolut untuk semua menjadi relatif. Berarti tidak ada semua relatif. kebenaran di dalam Dunia harus bergantung ada kebenaran Allah yang absolut., kalau kita punya “Christian Worldview”, kita bisa memilah” kebenaran” apakah sejalan oada kebenaran yang absolute?

33 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page